Tag Archives: Telkom

Telkom Menargetkan untuk Mendominasi Industri Data Center di Indonesia

Kau mungkin sudah tahu bahwa Telkom Indonesia berambisi menjadi pemimpin pasar data center di Indonesia. Untuk mencapai target ini, Telkom berencana membangun pusat data dengan kapasitas 50 MW, sebagian besar di antaranya adalah hyperscale. Menurut Honesti Basyir, Direktur Group Business Development Telkom Indonesia, Telkom perlu memiliki kapasitas minimal 200 MW hingga 300 MW untuk menjadi yang terdepan dalam industri data center di Indonesia. Mari kita bahas lebih lanjut tentang strategi Telkom dalam artikel ini.

Telkom Berambisi Menjadi Pemimpin Pasar Data Center Di Indonesia

Untuk mencapai target menjadi pemimpin pasar pusat data di Indonesia, Telkom harus memiliki kapasitas setidaknya 200 MW hingga 300 MW. Telkom berencana membangun pusat data dengan kapasitas 50 MW, yang didominasi oleh hyperscale.

Data center hyperscale

Pusat data hyperscale adalah jenis pusat data yang dapat menangani beban komputasi yang terus meningkat tanpa mengurangi kinerjanya. Pusat data ini dirancang khusus untuk skala besar, kecepatan, dan efisiensi. Pusat data hyperscale biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan teknologi besar seperti Amazon, Google, dan Microsoft.

Ekspansi bisnis data center

Dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, bisnis data center menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Berdasarkan data dari Frost & Sullivan, pasar data center di Indonesia diperkirakan akan tumbuh rata-rata 15% per tahun pada 2018-2025, didorong oleh adopsi awan, transformasi digital, dan konvergensi teknologi.

Strategi Telkom

Untuk memimpin pasar data center di Indonesia, Telkom perlu berinovasi dan melakukan ekspansi. Telkom berupaya untuk memberikan layanan yang berkualitas tinggi dan handal serta terjangkau. Selain itu, Telkom berencana mengembangkan infrastruktur data center di berbagai kota di Indonesia guna mendukung konektivitas dan capaian layanan yang lebih luas. Dengan strategi tersebut, Telkom berharap dapat mendominasi pasar data center di Indonesia.

Telkom Membutuhkan Kapasitas 200 MW Hingga 300 MW Untuk Mendominasi

Untuk mendominasi pasar data center di Indonesia, Telkom perlu kapasitas setidaknya 200 MW hingga 300 MW. Itu target yang cukup besar, namun Telkom yakin bisa mencapainya.

Telkom berencana membangun pusat data dengan kapasitas 50 MW yang didominasi oleh hyperscale. Untuk informasi, hyperscale data center adalah tipe pusat data yang dapat menangani beban komputasi yang terus meningkat tanpa mengurangi kinerjanya.

Meningkatkan Kapasitas Secara Bertahap

Telkom tidak akan langsung membangun pusat data sebesar 200-300 MW. Perseroan akan meningkatkan kapasitas secara bertahap dari waktu ke waktu untuk mencapai target akhir. Selain itu, Telkom juga bermitra dengan perusahaan hyperscale global seperti Google, Amazon, dan Alibaba untuk membangun pusat data bersama. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target Telkom.

Mengoptimalkan Bisnis Data Center

Dengan target ambisius ini, Telkom berharap dapat mengoptimalkan bisnis data center perusahaan. Saat ini, Telkom memiliki enam pusat data di berbagai kota di Indonesia dengan total kapasitas sekitar 21 MW. Bisnis data center Telkom diharapkan dapat memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp3 triliun pada 2024.

Target Telkom untuk mendominasi pasar data center di Indonesia memang tidak mudah, namun keyakinan dan kerja keras perusahaan bisa membuatnya menjadi kenyataan. Dengan langkah-langkah yang tepat, Telkom pasti dapat mencapai mimpinya menjadi pemimpin pasar data center di Indonesia.

Rencana Pembangunan Data Center 50 MW Oleh Telkom

Untuk mencapai target menjadi pemimpin pasar data center di Indonesia, Telkom berencana untuk membangun data center dengan kapasitas 50 MW yang didominasi oleh hyperscale. Data center hyperscale adalah tipe data center yang dapat menangani beban komputasi yang meningkat tanpa mengurangi kinerjanya.

Pembangunan Data Center Pertama

Data center pertama Telkom akan dibangun di kawasan industri Jababeka, Cikarang, dengan kapasitas 10 MW. Data center ini ditargetkan beroperasi pada kuartal kedua tahun 2021. Data center Jababeka ini nantinya akan menjadi pilot project bagi pembangunan data center-data center selanjutnya.

Kerja Sama dengan Perusahaan Ternama

Untuk mewujudkan rencana ambisius ini, Telkom bekerja sama dengan sejumlah mitra strategis, di antaranya Dell Technologies dan Schneider Electric. Dell Technologies akan menyediakan peralatan dan solusi infrastruktur data center, sementara Schneider Electric akan menyediakan solusi manajemen energi yang efisien dan ramah lingkungan.

Mengembangkan Ekosistem Data Center

Selain membangun data center, Telkom juga terus mengembangkan ekosistem data center di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mendorong pertumbuhan pasar colocation dan cloud di Indonesia melalui anak usahanya, Telkom Cloud dan Telkom Data Center. Telkom berharap dapat mendorong minat masyarakat dan dunia usaha di Indonesia untuk memanfaatkan data center, colocation dan cloud computing.

Dengan ekspansi bisnis data center yang agresif, Telkom berharap dapat mewujudkan visinya menjadi market leader data center di Indonesia dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Telkom optimistis bisnis data center akan menjadi salah satu pilar pendapatan utama perusahaan di masa depan.

Data Center Hyperscale Untuk Mencapai Target Telkom

Untuk mencapai target menjadi pemimpin pasar pusat data di Indonesia, Telkom berencana membangun pusat data berkapasitas 50 MW yang didominasi oleh hyperscale. Hyperscale data center adalah jenis pusat data yang dapat menangani beban komputasi yang meningkat tanpa mengurangi kinerjanya.

Skala Besar, Kapasitas Tinggi

Pusat data hyperscale memiliki skala yang sangat besar dan kapasitas penyimpanan yang tinggi. Ukurannya bisa mencapai ratusan ribu kaki persegi. Kapasitas listriknya juga sangat besar, bisa mencapai 10 MW atau lebih. Dengan demikian, hyperscale data center cocok untuk perusahaan besar seperti Telkom yang membutuhkan kapasitas penyimpanan dan pemrosesan data dalam jumlah besar.

Teknologi Mutakhir

Hyperscale data center menggunakan teknologi mutakhir seperti sistem pendinginan canggih, UPS berkapasitas tinggi, dan sistem keamanan terkini. Hal ini diperlukan untuk menjamin ketersediaan dan keandalan pusat data dalam jangka panjang. Teknologi mutakhir juga mendukung efisiensi operasional pusat data sehingga biaya operasinya lebih rendah.

Skalabilitas Tinggi

Hyperscale data center dirancang untuk dapat berkembang dengan cepat dan mudah. Kapasitasnya dapat ditambah dengan menambahkan lebih banyak server atau unit pemrosesan. Pendingin udara dan komponen listriknya juga dapat ditingkatkan kapasitasnya sesuai kebutuhan. Hal ini memungkinkan pusat data untuk beradaptasi dengan permintaan komputasi yang terus meningkat dari penyewa kolokasinya.

Dengan membangun hyperscale data center, Telkom dapat memenuhi targetnya menjadi pemimpin pasar pusat data di Indonesia. Kapasitas 50 MW pusat data baru Telkom akan menempatkannya sebagai salah satu pusat data terbesar di Indonesia. Teknologi

Pertanyaan Dan Jawaban Tentang Rencana Telkom Menguasai Industri Data Center Di Indonesia

Telkom tentunya memiliki pertanyaan dan kekhawatiran dari investor terkait rencana perusahaan untuk mendominasi industri pusat data di Indonesia. Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban seputar hal tersebut:

Apakah Telkom memiliki kapasitas untuk mendominasi industri pusat data?

Telkom memiliki sumber daya dan pengalaman untuk mencapai ambisi ini. Perusahaan telah beroperasi selama puluhan tahun dan memiliki infrastruktur telekomunikasi terluas di Indonesia. Telkom juga telah mengoperasikan pusat data sejak tahun 2013 dan terus menambah kapasitasnya. Dengan dukungan keuangan dan operasional perusahaan, Telkom yakin dapat mendominasi pasar pusat data dalam beberapa tahun ke depan.

Berapa banyak investasi yang dibutuhkan untuk rencana ini?

Telkom memperkirakan investasi sekitar Rp5 triliun sampai Rp7 triliun diperlukan untuk membangun kapasitas 50 MW yang ditargetkan. Investasi pakong188 ini akan digunakan untuk pengembangan lahan, pembangunan fasilitas, peralatan, dan teknologi pusat data. Telkom juga akan bekerja sama dengan mitra strategis untuk mengembangkan pusat data berskala hyperscale ini.

Apakah ada risiko dari rencana Telkom ini?

Seperti bisnis lainnya, industri pusat data tidak luput dari risiko. Beberapa risiko yang harus diperhatikan Telkom adalah persaingan ketat dari perusahaan pusat data lain, perubahan teknologi yang cepat, dan ketergantungan pada beberapa pelanggan besar. Namun, dengan pengalaman dan sumber daya Telkom, risiko-risiko ini dapat diminimalkan. Perusahaan juga terus mengawasi perkembangan industri untuk mengantisipasi perubahan.

Conclusion

Jadi begitulah, rencana besar Telkom untuk mendominasi industri data center di Indonesia. Dengan target kapasitas 200-300 MW dan pembangunan data center hyperscale 50 MW, Telkom optimis bisa menjadi pemimpin pasar data center. Tentu ini bukan perjalanan yang mudah, banyak tantangan yang harus dihadapi. Tapi jika berhasil, tentu akan sangat menguntungkan bagi bisnis Telkom ke depannya. Kita tinggal menunggu apakah Telkom bisa mewujudkan ambisinya ini. Yang pasti, persaingan di industri data center Indonesia diperkirakan akan semakin sengit ke depannya.